Page Bar

Sabtu, 19 Juni 2010

Berkurangnya Harapan Ketika Gagal

"Orang yang membangga-banggakan jerih payah dan perbuatannya, ketika gagal akan berkurang harapannya terhadap rahmat Allah"

Jika dirimu mempunyai anggapan bahwa segala sesuatunya yang telah engkau petik di dunia ini atas jerih payahmu sendiri, maka berarti engkau membanggakan diri terhadap kemampuan-mu. Engkau akan menemui penyesalan ketika kelak gagal. Engkau akan menyesal manakala mendapati hasil yang tidak sesuai dengan harapan.
Manusia seringkali lupa bahwa di balik daya upaya dirinya itu ada kekuatan yang Maha Kuat. Kekuatan Yang Berkuasa dan menentukan harapan-harapannya.

Jika mata hatimu jerniah, maka engkau akan melihat bahwa asal penyebab di balik jerih payahmu dan hasil yang kau dapatkan hanyalah dari Allah semata.

Keyakinan ini haruslah ditanamkan di dalam hati, agar engkau tidak menyesal manakala ikut bermain dalam kehidupan ini kemudian terantuk batu sandungan; gagal! Begitu juga jika engkau berhasil dalam mencapai harapan, maka engkau tak akan kufur nikmat.

Kebanyakan di antara manusia lupa diri. Mereka menganggap semua harapan itu dapat diraih dengan kekuatan usahanya sendiri. Karenanya jika ia telah dapat mencapai kenikmatan hidup, akhirnya jadi berbangga diri. Mereka mengingkari nikmat yang dirasakan. Mereka lupa bahwa yang menentukan hasil akhir dari jerih payah adalah Tuhan. Tanpa campur tangan kekuasaanNya, tak mungkin dapat mencapai kenikmatan itu.

Ingatlah, jika engkau lupa bahwa takdir Allah itu sangat mempengaruhi jerih payahmu, maka engkau pasti kecewa ketika menemui kegagalan.

Tetapi jika dirimu sadar terhadap kegagalan dibalik usaha, maka kegagalan dibalik usaha, maka kegagalan hanya engkau pandang sebagai peringatan guna memperkuat kesadaran dalam berkehendak. Orang yang mengaku salik, tentu menyandarkan harapannya kepada Yang Mengabulkan cita-cita.

0 comments: